kumpulan kedua
Kamis, Mei 29, 2008 pada 1:59 am (Foto / images)
Tags: kumpulan kedua
raket bulu tangkis
Jumat, Mei 23, 2008 pada 11:46 pm (history)
Raket dengan teknologi yang dimiliki kerap menjadi faktor penting atlet bulutangkis. Teknologinyapun berkembang signifikan, dari semula menggunakan bahan material kayu hingga raket yang dikenal sekarang sudah menggunakan bahan aluminium atau titanium, dengan pertimbangan bahwa bahan aluminium lebih ringan hingga bisa memaksimalkan teknik pukulan.
Awalnya, pada zaman pertengahan, di Inggris dikenal sebuah permainan yang menggunakan shuttlecock dengan pemukul berupa dayung atau tongkat yang kala itu disebut battledores. Dayung atau tongkat tersebut digunakan untuk memulul shuttlecock dan menjaga agar tetap di udara serta mencegahnya menyentuh tanah.
Perkembangan pemukul yang belakangan dikenal dengan nama raket ini terbilang pesat, pada awalnya secara tradisional raket dibuat dari bahan kayu. Pemilihan bahan berikutnya adalah aluminium atau logam ringan lainnya. Kini hampir semua raket bulutangkis professional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun sejumlahmodel rendahan alias bukan merk ternama, masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.
Komponen yang tidak lepas dari raket adalah senar. Senar menjadi salah satu bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis. Jenis senar berbeda dan memiliki dan memiki cirri-ciri yang berlainan pula terhadap efek pantulan kok. Keawetan senar secara umum juga bervariasi tergantung intensitas pemakaian. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Pemilhan senar raket ini tergantung kepada kapasitas pemain. Tentunya akan berbeda antara pemain amatir dengan yang sudah professional.
Sebagai panduan memilih raket, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan Standar Internasional, hanya sebagai pedoman umum saja.
1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)
a. Medium (Fleksibel)
Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.
b. Stiff (Limited Flexibility)
Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupn permainan serangan (offensive).
c. Extra Stiff (Minimum Flexibility)
Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.
2. Bentuk Frame Raket
a. Conventional – Berbentuk Oval Standar.
b. Isometric – Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share).
3. Komposisi Frame
a. Basis Material
– AluminiumHi
– Modulus Graphite
– Super Hi-Modulus Graphite
– Ultra Hi-Modulus Graphite
– Nano Carbon
b. Mesh
– Woven Kevlar
– Titanium Composite (Utility Titanium)
– Ultra Titanium
– GForceTi
– UltimumTi
4. Shaft Composition (Komposisi Gagang)
a. Bahan Baku
– Aluminium
– Hi-Modulus Graphite
– Super Hi-Modulus Graphite
– Ultra Hi-Modulus Graphite
– Nano Carbon
b. Mesh (join gagang dengan frame)
– Titanium Composite (Utility Titanium)
– Ultra Titanium
– UltimumTi
5. Bobot Raket
a. 2U (90-94g)
b. 3U (85-89g)
c. 4U (80-84g)
6. Panjang Total (frame tip – handle end)
a. Standard (665mm / 26.0 inches)
b. Long (675mm / 26.5 inches).
7. Ukuran Grip
a. Hi-Qua G2 – 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 – 4.00 inches
b. Hi-Qua G3 – 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 – 3.75 inches
c. Hi-Qua G4 – 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 – 3.50 inches
d. Hi-Qua G5 – 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 – 3.25 inches
8. Toleransi Tegangan Senar
a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames
– Main 18-20lbs (8-9kg)
– Cross 20-22lbs (9-10kg).
b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames
– Main 18-24lbs (8-11kg)
– Cross 20-26lbs (9-12kg).
9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip
a. 270-280mm = Head Light (Defensive)
b. 275-285mm = Neutral (All Round)
c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive)
d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)
Meski bukan patokan khusus, bagi para peminat bulutangkis, mungkin sudah saatnya memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan masing-masing. Karena tiap pemain memiliki kemampuan berbeda. Jadi jangan salah pilih raket, percuma punya raket canggih dengan kualitas teknologi terbaru kalau ternyata tidak sesuai
istilah – istilah bulu tangkis
Jumat, Mei 23, 2008 pada 11:43 pm (history)
alley Areal tempat bermain di mana bola dapat diperhitungkan masuk atau keluar dalam berbagai kesempatan dalam setiap permainan. Contohnya, side alley adalah areal permainan pada kedua sisi lapangan antara garis samping untuk tunggal dan garis samping untuk ganda. backhand backhand grip backswing base baseline bird carry cross court double hit Doubles service court Drive drive serve drop shot fault flick serve or flick return follow -through forehand forehand grip frontcourt Game hairpin drop shot hands down inning IBF let love love-all match match point mixed doubles net shot overhead placement push shot rally ready position receiver return serve or service server service court service over setting short service line shuttle atau shuttlecock side out singles service court singles sideline smash stroke |
SEA Games
Jumat, Mei 23, 2008 pada 11:25 pm (history)
Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN.
Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Timur di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXIII diadakan di Filipina dari 27 November sampai 5 Desember 2005. Filipina menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya.
uber cup
Jumat, Mei 23, 2008 pada 11:00 pm (history)
Piala Uber adalah kejuaraan bulutangkis internasional untuk nomor beregu putri yang diadakan setiap dua tahun sekali. Nama kejuaraan ini berasal dari nama Betty Uber, bekas pemain bulutangkis dari Inggris.
Piala Uber yang pertama kali diadakan pada tahun 1956. Pada tahun tersebut, turnamen ini diikuti oleh 11 negara. Sepanjang sejarahnya, hanya empat negara yang pernah menjadi juara: Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang dan Indonesia. Piala Uber awalnya diadakan setiap tiga tahun sekali, namun sejak tahun 1984, diadakan setiap dua tahun sekali bersama dengan Piala Thomas, kejuaraan beregu untuk putra yang dimulai lebih awal pada tahun 1948.
Setiap tim peserta Piala Uber terdiri dari lima orang/pasangan (terdiri dari 3 tunggal dan 2 ganda). Juara bertahan Piala Uber saat ini adalah cina, yang berhasil mengalahkan Indonesia 3-0 di partai final di Jakarta
profil ADRIANTI FIRDASARI
Kamis, Mei 22, 2008 pada 5:25 pm (profil)
ADRIANTI FIRDASARI
Panggilan: Firda
Lahir: Jakarta, 16 Desember 1986
Postur: 170 cm/ 58 kg
Klub: Jaya Raya Jakarta
Orangtua: Adnan & Farida Hanim
Hobi: Baca
Nomor: Tunggal 2
Masuk Tim: 2004, 2008
Prestasi Tertinggi: Juara New Zealand Open 2005, perak tunggal putri SEA Games 2007, emas beregu putri SEA Games 2007
Alasan dibuatnya blog ini
Kamis, Mei 22, 2008 pada 4:56 pm (latar belakang)
Tags: alasan membuat blog
Saya membuat blog ini berdasarkan beberapa alasan, saya akan coba memaparkan alasan – alasan saya tersebut dan urutan akan saya mulai dari alasan yang paling berpengaruh. Alasan – alasan itu adalah :
- Adrianti Firdasari telah mengharumkan nama bangsa indonesia melalui olahraga bulu tangkis
- Keinginan saya untuk berbincang – bincang dengan Adrianti Firdasari secara live dan berteman dengan dia
- Sulitnya saya mencari informasi tentang Adrianti Firdasari di dunia maya ( info tentang pribadi Adrianti Firdasari )
Selamat datang,,
Kamis, Mei 22, 2008 pada 4:00 pm (latar belakang)
Tags: Selamat datang
Selamat datang di blog ini. ini merupakan upaya saya untuk mengenal Adrianti Firdasari. Sebelumnya saya mohon maaf kepada Adrianti Firdasari karena sampai blog ini dibuat saya blom konfirmasi. Blog ini merupakan wujud dari keingintahuan saya terhadap sosok Adrianti Firdasari. Entah apa yang mendasari saya sehingga saya membuat blog ini. Tapi yang jelas keinginan terbesar saya adalah ingin berbincang – bincang dengan Adrianti Firdasari secara live sekaligus berteman dengannya.